Iklan Atas Artikel

www.Otoritasnews.co.id – Pemerintah pusat menolak usulan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel) terkait pembangunan jembatan layang di Jalan Lintas Pagaralam-Lahat, Sumatera Selatan.

Jalur itu merupakan lokasi jatuhnya Bus Sriwijaya ke jurang sedalam 150 meter dan menewaskan 35 orang.

Advertise!Iklan Dalam Artikel

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, rencana pembangunan tersebut sudah lama diusulkan. Namun, ternyata pembangunan jembatan layang itu tidak masuk ke program pemerintah pusat.

“Sebenaranya usulan itu sudah lama, tapi kita tidak masuk ke Program Strategis Nasional (PSN),” kata Herman kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).

Herman menambahkan, untuk saat ini tak ada lagi alasan pemerintah pusat untuk menolak rencana pembangunan tersebut. Pasalnya, jalur tersebut sudah menelan 35 korban jiwa.

“Kalau ini saya pikir tidak ada alasan lagi masuk PSN. Tidak bisa kita dia,mkan, sudah banyak korban” imbuhnya.

Bahkan, Herman juga memohon ke Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk memprioritaskan pembangunan jembatan layang Pagaralam ini.

“Kita mohon ke Menteri PUPR untuk memasukan Lematang Indah di Pagaralam itu menjadi PSN agar dibangun jembatan layang,” tuturnya.

Seperti diketahui, Pemkot Pagaralam ternyata sudah mengusulkan pembangunan jembatan Lematang sejak tahun 2016 silam. Sayangnya, usulan itu ditolak oleh pemerintah pusat.

Tak hanya usul, pemkot bahkan sudah menyertakan desain dan rencana konstruksi. Lantaran menolak pembangunan jembatan, pemerintah pusat hanya mengucurkan dana untuk melebarkan jalan.

Sebanyak 35 orang tewas dan 13 lainnya luka-luka setelah Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang jatuh ke jurang sedalam 150 meter. Bus itu menabrak pembatas beton saat melintas di Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai, Kelurahan Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam. (iNews)

Iklan Bawah Artikel


Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.