Iklan Atas Artikel

www.Otoritasnews.co.id – Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif mengatakan, pihaknya mendukung rencana pihak swasta mengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Sebab, bila TPST Bantargebang dikelola oleh sebuah perusahaan, maka Pemprov DKI Jakarta akan mendapatkan keuntungan.

“Kalau dihitung secara ekonomi lebih menguntungkan dengan swasta, kenapa tidak?” katanya di Jakarta, Jumat (27/12).

Advertise!Iklan Dalam Artikel

Dia menjelaskan, setiap tahunnya Pemprov DKI harus mengucurkan dana sekira Rp 300 miliar untuk mengelola sampah di TPST Bantargebang. Meski begitu, penyerahan pengelolaan sampah dari Pemrov DKI ke pihak swasta harus melalui sebuah kajian yang matang terlebih dahulu.

Karena berdasarkan pengalaman, politikus Gerindra itu mengungkapkan, dahulu tempat itu juga pernah diserahkan ke swasta, tapi ternyata hasilnya tak sesuai dengan janji yang ditawarkan.

“Kalau enggak ada kajian, hitung-hitungannya bagaimana? Harus lebih baik dari yang sekarang. Artinya jangan diulang lagi kesalahan yang sama,” ujarnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI telah menerima pemaparan dari PT Multi Energi Terbarukan (PT MET) yang mengajukan ide terkait pengelolaan sampah yang menumpuk di TPST Bantargebang. Tawaran investasi ini sudah sejak tahun lalu.

Lewat teknik thermochemical melalui quasi pyrolysis, MET siap mengolah sampah di atas areal seluas 110 hektare itu dan mengubahnya menjadi energi listrik.

Prosesnya, pertama-tama sampah akan dipilah lantaran tak semua sampah bisa diproses menjadi listrik.

Setelah itu, sampah akan mengalami proses thermal di mana energi panas bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin sehingga bisa menghasilkan energi listrik. (merdeka)

Iklan Bawah Artikel


Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.