Iklan Atas Artikel

www.Otoritasnews.co.id – Partai Nasdem tidak sepakat dengan pernyataan Indonesian Police Watch (IPW) bahwa penunjukkan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz pada Jumat (20/12/2019) lalu sebagai upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menonjolkan “Geng Solo” di jabatan strategis Polri.

Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menyebut, posisi Kapolda Metro Jaya adalah jabatan yang sangat strategis. Karenanya, ia yakin bahwa Kapolri Jenderal Pol Idham Azis telah melakukan penilaian yang objektif dan hati-hati sebelum memutuskan untuk menunjuk Irjen Nana sebagai Kapolda Metro Jaya.

Advertise!Iklan Dalam Artikel

“Ini jabatan yang sangat strategis, nggak bisa main-main. Jadi pasti Pak Kapolri juga sudah mempertimbangkan berbagai hal secara matang dan objektif. Selain itu, para polisi ini juga berjenjang kariernya. Jadi walaupun benar bahwa mereka pernah dinas di Solo, saya rasa semua Akpol juga kayaknya pernah dinas di sana,” kata Sahroni di Jakarta, Selasa (24/12/2019).

Menurut dia, “Geng Solo” adalah sebutan untuk pejabat di kepolisian yang menjabat sebagai Kapolresta Solo kala Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode. Irjen Nana pernah menduduki jabatan sebagai Kapolresta Solo pada tahun 2010 lalu.

“Ini sebutan di kepolisian bahwa Geng Solo itu identik dengan Presiden Joko Widodo lantaran berada dari Solo, dan sebagai mantan Walikota Solo,” tandasnya.

Kebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menilai bahwa, anggapan itu tidak berdasar dan dapat dipastikan bahwa Kapolri Idham Azis telah memiliki berbagai kriteria professional yang perlu dipenuhi dalam mengangkat jabatan seseorang.

“Pasti ada kriteria profesionalnya lah, nggak mungkin ujug-ujug diangkat jadi Kapolda Metro Jaya dengan alasan yang sembarangan. Menurut saya, anggapan bahwa Pak Nana ditunjuk sebagai Kapolda Metro karena dirinya pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo itu tidak berdasar,”

Menurut legislator asal Jakarta Utara itu, penunjukkan Irjen Nana sebagai Kapolda Metro Jaya merupakan keputusan yang tepat, mengingat track record Nana yang sudah pernah menduduki berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara tersebut.

“Jadi sampai Irjen Nana ini terpilih dalam posisi strategis seperti Kapolda Metro Jaya, itu memang karena mereka punya kapabilitas yang sudah teruji, bukan kaleng-kaleng. Makanya anggapan bahwa Geng Solo itu ditempatkan pada posisi-posisi strategis di kepolisian itu tidak berdasar,” tegasnya.(Arum)

Iklan Bawah Artikel


Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.