Iklan Atas Artikel

www.otoritasnews.co.id, Merntawai – Program 7 pesan sikerei merupakan ikon pemerintah daerah yang digagas Dinas Kesehatan Mentawai, dimana implementasinya tahun 2018 lebih berbasis pada pendekatan keluarga dalam kehidupan masyarakat.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar, saat disambangi di ruang kerjanya, Kamis (11/01/2018).

Advertise!Iklan Dalam Artikel

Ia mengatakan, program Dinas Kesehatan dalam mengimlementasikan pesan 7 Sikerei tahun 2017 lebih mengarah pada prasarana untuk peningkatan fasilitas pembangunan.

“Jadi kegiatan tersebut penguatannya, bagaimana membuat strategi dalam memanfaatkan tenaga-tenaga yang berada di dusun mengajak untuk bisa lebih berperan aktif,” imbuhnya.

Lahmuddin menyebutkan, adapun implementasi pesan 7 sikerei pada poin pertama itu, stop buang air besar sembarangan. “Jadi polanya sudah disampaikan ke desa hingga dusun meminta bagaimana dalam anggaran dana ADD ada anggaran untuk membangun jamban,” ungkapnya.

Istirahat yang cukup, sudah dilakukan dalam bentuk penyuluhan, konsumsi garam yang beryodium, makanan yanf beraneka ragam, sayur dan buah-buahan. Kontek ini sebut Lahmuddin dalam bentuk pemanfaatan pekarangan, lintas sektornya dinas pertanian dilakukan dengan bekerjasama.

Enyahkan asap rokok, di kalangan masyarakat dan ASN terus diberikan motivasi untuk berhenti merokok, bahkan sudah ada yang menjalaninya dengan memberikan penghargaan walaupun banyak prokontra di tengah masyarakat.

Ia mengatakan, tahun ini akan menyiapkan Ranperda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) diharapkan tahun 2019 sudah bisa diterapkan.

Kasus gizi buruk di Mentawai implementasinya menggunakan posyandu sebagai sarana serta tenaganya terus diaktifkan untuk mengunjungi rumah warga bukan hanya sekedar menyapa.

Sementara data kasus gizi buruk tahun 2017 mencapai 91 orang indikatornya mendapatkan perawatan, kata Lahmuddi, tapi secara angka gizi buruk dimentawai masih termasuk angka toleransi.

Rajin olahraga secara teratur sudah dimulai disetiap puskesmas dengan mengajak masyarakat sebagai rekreasi berolahraga serta jauhi narkoba dan hindari seks bebas.

Eliminasi kaki gajah dan malaria, serta temukan, Obati Sampai Sembuh penyakit TB (TOSS), sudah dilakukan dengan memberikan obat selama 2 tahun, hanya tinggal menunggu hasil apakah bisa turun atau naik.

“Ingatkan keluarga anda untuk, menimbang balita di Posyandu setiap bulan, pemberian ASI kepada bayi sampai usia 6 bulan dan persalinan oleh tenaga kesehatan,” tutup Lahmudin. (Ers)

Iklan Bawah Artikel


Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.